Selain Ingatan Tajam dan Tak Gampang Stres, Ini 6 Manfaat Tidur
Liputan6.com, Jakarta Masing-masing individu memiliki rutinitas yang berbeda setiap harinya. Namun, pola tidur yang baik adalah kunci agar tetap sehat dan produktif.
Sebab, tidur memengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Baik dari segi kesehatan maupun psikologis.
Direktur NYU Sleep Disorders Program, David Rapoport mengatakan bahwa tidur seringkali tidak dipikirkan. Padahal, manfaatnya tidak sekadar membuat tubuh merasa lebih baik. Melansir dari Health pada Sabtu, 25 Mei 2019, berikut manfaat dari tidur:
1.Peningkatan Memori
Saat tidur, Anda dapat memperkuat memori atau mempraktikkan kemampuan yang Anda pelajari saat Anda tidak tidur.
“Jika Anda mencoba untuk mempelajari sesuatu baik fisik atau mental maka Anda harus mempelajarinya hingga poin-poin tertentu dengan praktik. Namun, sesuatu yang terjadi saat Anda tidur membuat Anda dapat mempelajarinya lebih baik,” kata Rapoport.
Contohnya saat Anda mempelajari hal baru, seperti bahasa asing atau gerakan olahraga baru, Anda dapat melakukannya dengan baik setelah tidur.
2. Tidur Cukup Bikin Hidup Lebih Lama
Tidur pun juga mempengaruhi kualitas hidup. Tidur terlalu banyak atau sedikit dikaitkan dengan kematian dini meskipun penyebabnya tidak jelas hingga kini.
Penyakit-penyakit tertentu dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Namun, studi pada 2010 yang meneliti perempuan umur 50 hingga 79 tahun menemukan bahwa kematian lebih banyak terjadi pada perempuan yang tidur kurang dari 5 jam atau lebih dari enam jam.
“Banyak hal yang kita tidak syukuri karena pengaruh tidur. Jika Anda memiliki pola tidur yang pas maka Anda jelas dapat menjalani hidup yang lebih baik,” kata Direktur Critical Care St. Luke’s-Roosevelt Hospital Center New York City Raymonde Jean.
3. Inflamasi
Inflasi sering dikaitkan dengan penyakit jantung, stroke, diabetes, arthritis dan penuaan dini. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per hari memiliki tingkat darah tinggi.
“Orang yang memiliki sleep apnea atau insomnia dapat memiliki peningkatkan tenanan darah dan inflami yang dapat ditangani dengan perawatan,” kata Rapoport.
4. Mudah Fokus
Rapoport mengatakan bahwa kekurangan tidur bisa menyebabkan gejala ADHD pada dua anak. Anak-anak tidak bereaksi sama seperti orang dewasa dengan kondisi kekurangan tidur.
Orang dewasa biasanya akan merasa mengantuk. Sebaliknya anak-anak justru menjadi sangat aktif.
Sebuah studi dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa anak berumur tujuh atau delapan tahun yang kurang tidur biasanya lebih hiperaktif, tidak fokus dan impulsif.
“Kami meneliti dan mengukur tidur dengan melihat perubahan pada otak. Tidak disangka beginilah manfaat dari tidur,” katanya